(Kejadian 15:1-6)
Selama di dunia ini, hampir sepanjang waktu hidup manusia dilanda ketakutan. Seorang bayi takut dan
menangis jika ditinggal ibunya; anak-anak takut akan masa depannyai; selesai kuliah, para sarjana takut tidak memperoleh
pekerjaan; anak-anak muda takut tidak mendapatkan pasangan hidup; keluarga muda
takut menjalani kehidupan rumah tangganya; orangtua takut anak-anaknya
terpengaruh oleh setan dunia masa kini; dan hampir semua manusia takut tidak
mendapatkan harta dunia. Saat mendekati ajal pun, banyak yang takut meninggal.
Yang ditakutkan bukan soal dia ke neraka atau ke sorga. Salah satu (tapi paling
sering) yang membuat orang takut meninggal adalah memikirkan yang akan
ditinggalkannya, yaitu anak dan hartanya.
Abraham juga mengalami ketakutan tidak
akan ada keturunannya yang akan mewarisi rumah (kekayaan)nya bila dia
meninggal, sebab pada masa tuanyapun dia belum mempunyai anak (ay.2-3). Padahal
sebelumnya Allah telah berjanji memberkatinya dengan berkata:”Aku
akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta
membuat namamu masyur; dan engkau akan menjadi berkat”(Kej.12:2). Ketakutan Abraham membuat dia lupa akan janji
Allah tersebut, sehingga dia kembali berkeluh kesah dalam perikop bacaan ini,
dan Tuhan menegaskan kembali janji berkatNya kepada Abraham, bahwa yang
mewarisi hartanya adalah anaknya sendiri, dan keturunannya akan menjadi
sebanyak bintang yang di langit (ay.4-5). Akhirnya, ketakutan Abraham
dikalahkan imannya, dia menjadi percaya dan Tuhan memperhitungkan itu sebagai
kebenarannya (ay.6). Demikianlah selanjutnya janji Tuhan digenapi dengan
memberkati Abraham, Ishak, Yakub dan 12 suku marga israel dan setiap orang
percaya yang menjadi anak-anak Abraham.
Saudara/i yang terkasih dalam Yesus Kristus, kehidupan
kita di dunia ini adalah dalam rentang waktu: Janji berkat Allah kepada kita –
diperhadapkan dengan kenyataan hidup – dan berjalan menuju pengharapan. Janji
Tuhan adalah pasti akan memberkati kita, tetapi tidak jarang kenyataan hidup
yang kita hadapi diperhaapkan dengan banyak pergumulan, misalnya : belum ada
keturunan, belum dapat pekerjaan, belum dapat jodoh dan berbagai persoalan
hidup yang lain. Berbagai persoalan hidup tesebut bisa saja membuat kita hidup
dalam ketakutan, dan ketakutan kita bisa saja membuat kita tidak percaya kepada
Tuhan. Akibatnya bisa saja ada yang jatuh ke dalam keputusasaan. Firman hari
ini menjadi jawaban : Jangan takut, Percaya saja kepada Tuhan dan hidupmu pasti
akan dicukupkan dan diberkati Tuhan. Biarlah antara janji – kenyataan dan –
pengharapan kita, kita tetap beriman. Amin. Djs
1 komentar:
Amin
Posting Komentar