Jumat, 05 Agustus 2016

Jangan Takut, Percayalah Kepada Tuhan


(Kejadian 15:1-6)

Selama di dunia ini, hampir sepanjang waktu hidup manusia dilanda ketakutan. Seorang bayi takut dan menangis jika ditinggal ibunya; anak-anak takut akan masa depannyai; selesai kuliah, para sarjana takut tidak memperoleh pekerjaan; anak-anak muda takut tidak mendapatkan pasangan hidup; keluarga muda takut menjalani kehidupan rumah tangganya; orangtua takut anak-anaknya terpengaruh oleh setan dunia masa kini; dan hampir semua manusia takut tidak mendapatkan harta dunia. Saat mendekati ajal pun, banyak yang takut meninggal. Yang ditakutkan bukan soal dia ke neraka atau ke sorga. Salah satu (tapi paling sering) yang membuat orang takut meninggal adalah memikirkan yang akan ditinggalkannya, yaitu anak dan hartanya.
Abraham juga mengalami ketakutan tidak akan ada keturunannya yang akan mewarisi rumah (kekayaan)nya bila dia meninggal, sebab pada masa tuanyapun dia belum mempunyai anak (ay.2-3). Padahal sebelumnya Allah telah berjanji memberkatinya dengan berkata:”Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta membuat namamu masyur; dan engkau akan menjadi berkat”(Kej.12:2).  Ketakutan Abraham membuat dia lupa akan janji Allah tersebut, sehingga dia kembali berkeluh kesah dalam perikop bacaan ini, dan Tuhan menegaskan kembali janji berkatNya kepada Abraham, bahwa yang mewarisi hartanya adalah anaknya sendiri, dan keturunannya akan menjadi sebanyak bintang yang di langit (ay.4-5). Akhirnya, ketakutan Abraham dikalahkan imannya, dia menjadi percaya dan Tuhan memperhitungkan itu sebagai kebenarannya (ay.6). Demikianlah selanjutnya janji Tuhan digenapi dengan memberkati Abraham, Ishak, Yakub dan 12 suku marga israel dan setiap orang percaya yang menjadi anak-anak Abraham.
Saudara/i yang terkasih dalam Yesus Kristus, kehidupan kita di dunia ini adalah dalam rentang waktu: Janji berkat Allah kepada kita – diperhadapkan dengan kenyataan hidup – dan berjalan menuju pengharapan. Janji Tuhan adalah pasti akan memberkati kita, tetapi tidak jarang kenyataan hidup yang kita hadapi diperhaapkan dengan banyak pergumulan, misalnya : belum ada keturunan, belum dapat pekerjaan, belum dapat jodoh dan berbagai persoalan hidup yang lain. Berbagai persoalan hidup tesebut bisa saja membuat kita hidup dalam ketakutan, dan ketakutan kita bisa saja membuat kita tidak percaya kepada Tuhan. Akibatnya bisa saja ada yang jatuh ke dalam keputusasaan. Firman hari ini menjadi jawaban : Jangan takut, Percaya saja kepada Tuhan dan hidupmu pasti akan dicukupkan dan diberkati Tuhan. Biarlah antara janji – kenyataan dan – pengharapan kita, kita tetap beriman. Amin. Djs