Mazmur 150 : 1 - 6
***
Segala makhluk dipanggil untuk memuji dan memuliakan
nama Tuhan (Mzm 150:1-6). Orang-orang percaya dipanggil untuk memuliakan nama
Tuhan salah satunya melalui pujian atau nyanyian. Di dalam Alkitab, kita dapat
melihat beberapa istilah menunjuk pada tindakan memuji nama Tuhan seperti: halal/hallelu
(Ibr) yang artinya: Puji Tuhan; yadah (Ibr) yang artinya: bersyukur,
menyanjung, menyembah ; tehillah (Ibr) yang artinya: memuliakan, memuji,
nyanyian pujian; epainos (Yun) yang artinya pujian, penghargaan; aineo
(Yun) yang artinya: berkata-kata dalam bentuk pujian; humneo (Yun) yang
artinya menyanyi, menyanjung dan memuji dengan sikap khidmat.
Pujian kepada Tuhan harus dimulai dari tempatNya
yang Kudus (ay.1), artinya dimulai dari
Bait Allah. Hal ini berarti pujian kepada Allah harus dimulai dari pribadi
setiap orang percaya. Karena setiap orang percaya adalah Bait Allah sebagaimana
dikatakan FirmanNya: “Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan
bahwa Roh Allah diam di dalam kamu ?”(1
Kor 3:16). Selanjutnya pujian dilakukan di dalam ibadah formal di Gereja
(seremonial). Pujian kemudian harus dibawa dalam kehidupan keseharian ke
sekitar kita bahkan mencapai cakrawala (ay.1).
Singkatnya pujian kepada Allah harus dilakukan secara menyeluruh dalam
hidup pribadi dan persekutuan, dalam ibadah formal dan hidup keseharian
(holistik).
Kenapa
kita harus memuji Tuhan ? Banyak alasan
kenapa kita harus memuji Tuhan. Beberapa alasan memuji Tuhan di antaranya
adalah, karena :
·
Kita diciptakan untuk memuji Tuhan (Yes 43:21, Yer 13:11, I Pet 2:9)
·
Kita diperintahkan untuk memuji Tuhan (Maz 150:6)
·
Karena Tuhan telah menyelamatkan kita (I Taw 16:35, Maz 9:15, 106:47)
· Tuhan menyediakan segala yang kita butuhkan
dalam kehidupan kita (Mat.6:8)
Bagaimana kita memuji Tuhan ? Di dalama renungan hari
ini, firman Tuhan mengajar kita, memuji Tuhan dengan nyanyian
yang diiringi dengan : tiupan sangkakala, gambus, kecapi, seruling dan ceracap.
Bila penggabungan alat-alat musik ini adalah sebuah orkestra yang memainkan
sebuah symponi dalam nada, maka HARMONI adalah syarat mutlak. Nada setiap alat
musik harus memainkan satu judul lagu yang sama dengan suara masing-masing yang
berpadu dalam harmoni. Demikian kita dalam kehidupan ini memuji Tuhan dalam
sebuah Harmoni : Iman nyata dalam Ibadah Formal (parmingguon) yang diteruskan
dalam hidup keseharian dalam seluruh aspek kehidupan, Kata dan perbuatan,
kerja, budaya dan agama jadi satu kesatuan orkestra kehidupan yang menyanyikan
sebuah symponi dengan judul” DAMAI SEJAHTERA ALLAH” di dalam bimbingan Roh
Kudus. Maka biarlah segala yang bernafas memuji Tuhan. Amin. --- djs ---
Tidak ada komentar:
Posting Komentar