Jumat, 25 Desember 2015

Kami Datang Untuk Melakukan Kehendak-Mu




Ibrani 10: 5 ~ 10

Jemaat terkasih dalam Kristus Yesus, perikop pada perayaan Advent ke-4 ini dimulai dengan perkataan ”karena itu”, yang menunjuk kepada sesuatu yang harus di betulkan atau diluruskan agar sesuai dengan kehendak Tuhan. Tentang apakah hal itu?.

Berangkat dari ayat-ayat sebelum perikop ini (ayat 1 ~ 4), dikisahkan para imam  setia menuruti hukum Taurat mempersembahkan korban untuk pengampunan dosa mereka sendiri dan dosa umatnya, berulang-ulang setiap tahunnya. Hal itu dilakukan hanya untuk di sucikan secara lahiriah artinya mereka hanya mencapai pada bayangan keselamatan saja bukan hakekat dari keselamatan itu sendiri.

Bapa Allah yang Kasih, melihat ketidakmampuan manusia untuk mencapai keselamatan yang abadi, karena itu, dengan inisiatif-Nya sendiri, Bapa Allah mengutus anak-Nya yang Tunggal, Tuhan Yesus Kristus, ke dunia di tengah-tengah manusia berdosa. Kedatangan Tuhan Yesus ke dunia untuk membangun jembatan penghubung antara manusia dengan Bapa Allah di tahta-Nya yang kudus, harus  menjadi korban persembahan. Dia datang dan rela mati menjadi persembahan yang kudus, sempurna dan tidak bercacat sekali untuk selamanya, sebagai ketaatan-Nya melakukan kehendak Bapa Allah.

Jemaat Kristus yang terkasih, tradisi para imam berulang-ulang masuk ke dalam kemah,  dapat dikatakan mirip dengan kita, mengikuti berbagai tipe kebaktian. Artinya apa yang kita lakukan itu belumlah dapat membentuk kesempurnaan hidup ke Kristenan kita, atau adalah tidak cukup dengan menyebut sebagai Kristen, namun kita sadar atau tidak sadar telah melakukan pelanggaran terhadap kehendak Allah. Apabila dihubungkan dengan Epistel Minggu lalu, maka pertanyaan kita adalah; dengan demikian apa yang harus kami perbuat?. Maka jawabnya adalah lakukanlah kehendak Allah dan berbuahlah. Karena itu;

Ø  Kita harus kudus sebab Dia yang Kudus berada dan diam di dalam hidup pribadi kita; di dalam hidup keluarga kita (Bapak-Ibu dan anak2), di dalam persekutuan kita bersama jemaat maupun lingkungan kita. Dia setia dengan berbagai cara, memberi kita kemampuan untuk hidup sesuai dengan kehendak-Nya.

Ø  Persembahan kita harus kudus, sempurna dan tidak bercacat, karena Tuhan Yesus telah memberi tiruan dengan mempersembahkan diri-Nya sebagai persembahan yang tidak bercacat. Nyanyikan dan lakukanlah Buku Ende No. 727: Dipillit jala dipadiri hita, asa laho hita marparbue, jala asa mian parbuenta.Tasolsoli ma nasa dosanta, tapauba ma rohanta, tapelehon ma nasa dirinta, baen pelean na mangolu, na badia di Tuhanta, na hinalomohon ni Debata.
            Apabila kita melakukan kehendak Bapa Allah, maka terpenuhilah janji Allah tentang keselamatan kita yang sesungguhnya, seperti telah di firmankan pada Epistel Minggu ini; ” Bersorak-sorailah dan bersukacitalah, hai putri Sion, sebab sesungguhnya Aku datang dan diam di tengah-tengahmu.” Selamat Advent ke – 4, mari persiapkan hidupmu yang kudus untuk menyongsong Juru  Selamat kita, Tuhan Yesus Kristus.  Amin.            ---NAP---        

Tidak ada komentar: