Lukas
2 : 41 – 52
Saudara kekasih dalam
Tuhan kita Yesus Kristus, kita sudah berada di penghujung tahun 2015. Bak
perusahaan di akhir tahun membuat kalkulasi untung-rugi dan rencana apa hendak
dicapai tahun berikut, sebagai pribadi dan keluarga perlu merenung apa
kelemahan dan apa yang menjadi pengharapan tahun ke depan. Mungkin ada
merasakan tantangan berat oleh
pergumulan, kegagalan usaha, karir, anak-anak belum selesai sekolahnya, jodoh,
pekerjaan dan Perilaku. Pengharapan harus di kuatkan melalui kedekatan kepada
Tuhan dengan Doa dan puasa , BE No. 63 : 5 “Jesus sahat ma tu Ho nasa pangidoannami, Nang beha pe dibaen Ho sai marguna do di
hami. Raphon Ho tarapul be rohanami
sasude.
Nats Minggu ini ( Luk
2 : 41 – 52) berita tentang keluarga yang taat beribadah. Bahwa tiap tahun
menurut hukum taurat, laki-lakidewasa yang tinggal dalam radius lima belas mil
dari Jerusalem mesti menghadiri upacara
Paskah termasuk Yesus sudah dewasa berumur dua belas tahun, kira-kira kelas 6
SD menjadi anak Taurat. Ketika Yesus tertinggal, orangtuanya kembali ke
Jerusalem dan menemukanNya di Bait Suci bersama para Sanhendrin sedang
berdiskusi umum. Yesus mendengar dan bertanya penuh minat mencari pengetahuan.
Kini muncul satu bagian Alkitab. “ Bapa Mu dan Aku cemas mencari Engkau”, kata
Maria. Tidak kah kamu tahu kata Yesus, Aku harus berada di rumah Bapa Ku ?
Betapa lembutnya Yesus mengambil sebutan bapa dari Yusuf dan mengenakanya
kepada Allah. Saat itu Yesus sudah menemukan keunikan hubunganNya dengan Allah,
Ia Anak Allah.
Inilah kisah ketika
Yesus menemukan dirinNya yang sebenarnya dan tidak membuat Ia sombong tidak
memandang rendah orangtuaNya. Manusia sejati dari Allah tidak memandang rendah
ikatan-ikatan duniawi dapat melaksanakan kesetiaan yang luar biasa. Potret cerita
Alkitab ini mengantar kita ke tahun 2016, oleh HKBP tahun 2016 menjadi “Tahun Keluarga” Sarana yang dapat
dipakai Allah untuk memberdayakan keluarga sebagai”Jemaat kecil” agar warga
HKBP disegarkan dan dibaharui untuk hidup beriman teguh kepada Tuhan, mengasihi
sesama dan membangun persekutuan berbasis jemaat karena tiap anggota keluarga
ditempatkan Allah untuk bekerjasama, saling mengasihi, saling membutuhkan serta
saling mengampuni dan berbakti, takut serta bertanggung jawab kepada Allah.
Keluarga Kristen yang hidup demikian merupakan gambaran atau cerminan rumah
sorgawi (baca Joh : 1 : 4-9 : 3 : 19 – 21: Gal 3 : 26 – 29 : 6 : 10, Efesus 2 :
7 – 22: 3 : 14 – 15, I Pet 1 : 15 – 23, I Joh 2 : 28 – 3 : 2)
Turutlah seperti
Yesus bertumbuh besar penuh hikmat dengan mengandalkan kuat kuasa Roh Kudus
Allah. Filipi 2 : 5 Hendaklah
kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga
dalam Kristus Yesus. Selamat melangkah menjelang Tahun Baru 2016. Tuhan Yesus Memberkati. Amin. ---Ths---