Jumat, 30 Oktober 2015
Tujukanlah Hatimu Ke Jalan Yang Benar
Amsal 23 : 15 - 26
Nasehat! Seberapa pentingkah nasehat untuk
kehidupan setiap orang? Kalau kita baca kitab Amsal atau Poda yang ada di
Alkitab atau Bibel dari pasal 1 sampai dengan pasal 31, semua berisikan nasehat praktis. Sepenting
itulah nasehat bagi kehidupan orang kristen, sampai satu kitab khusus
membicarakannya.
Nasehat
apakah yang harus didengar oleh orang yang percaya kepada Tuhan Allah? Nasehat
yang harus didengar tentu yang berasal dari kebenaran yang ada dalam Alkitab
sebagaimana yang ada dalam kitab Amsal. Nasehat ini menjadi panduan bagi setiap
orang yang percaya kepada Tuhan Allah untuk menjalani hari-harinya. Nasehat ini
akan menuntunnya untuk berjalan di jalan yang benar, oleh karenanya akan ada
sukacita dalam hidup orang yang menjalankan nasehat tersebut dan hidupnya akan
terhindar dari kesulitan-kesulitan yang tidak perlu terjadi dalam hidupnya.
Alangkah
sukacitanya.
Pada nats ini setiap orang tua dituntut
untuk memberi nasehat kepada anak-anaknya. Dikatakan juga bahwa setiap orangtua
akan bersukacita, bersukaria dan bersorak-sorak oleh karena anaknya yang mau
mendengar dan melakukan nasehat orang tuanya. Menjadi perenungan bagi kita
orangtua, sudah kah kita memberi nasehat pada anak kita sesuai dengan kebenaran
Alkitab ? Generasi yang lebih tua usianya sudah kah memberi nasehat kepada yang
lebih muda usia ? Dan para pemimpin sudahkah memberikan nasehat kepada yang
dipimpinnya? Sama hal nya dengan anak-anak, sudah kah mendengar dan mau
mengikuti nasehat ayah - ibu, orangtuanya? Generasi muda, juga sudah kah mau
mendengar nasehat dan mau melakukan dalam hidupnya? Begitu juga yang dipimpin,
sudah kah mendengar dan mau melakukan nasehat dari pimpinannya
Akan ada sukacita, sukaria dan sorak
sorai dalam kehidupan setiap orang tua dan anak-anak yang mau mendengar dan
mengikuti nasehat dan teladan orangtuanya. Demikian juga bagi generasi yang
lebih tua dan lebih muda usianya dan bagi pemimpin dan yang dipimpin. Bukan
hanya sukacita, sukaria dan sorak sorai tetapi juga dapat terhindar dari kemungkinan persoalan yang
besar. Demikianlah situasi dan kondisi yang akan didapat oleh setiap orang yang
mau mendengar dan melakukan nasehat bijak.
Demikian
juga yang akan kita terima dan alami dalam hidup kita, jika kita mau menerima
dan menjalankan firman Tuhan Allah dalam kehidupan kita, akan ada sukacita,
sukaria dan sorak sorai dan kita akan terhindar dari persoalan yang tidak perlu
dalam hidup kita.
Oleh
karenanya mari kita tujukan hati kita ke jalan yang benar, yaitu Yesus Kristus
Tuhan dan juru selamat kita. Amin.
---St.RRS---
Jumat, 23 Oktober 2015
Kamis, 22 Oktober 2015
Jangan Pernah Menyerah
Markus 10 : 46 - 52
Kondisi lemah dan penderitaan yang kita alami sering
membuat kita menyerah dan putus asa. Seperti seorang pelari yang kelelahan dan
kemudian berhenti karena merasa tidak mampu lagi melanjutkan
perjuangannya. Menyerah berarti berhenti.
Berhenti berarti tidak mendapatkan apa-apa.
Bartimeus adalah seorang buta. Karena kondisinya itu
ia tidak bisa bekerja, sehingga ia terpaksa mengemis. Ia hanya mengharapkan
belas kasihan dari pemberian orang supaya dapat bertahan hidup. Keinginannya
untuk lepas dari penderitaan itu sangat kuat. Sehingga ketika ia tahu bahwa
Yesus datang ia berseru: “Yesus, Anak
Daud, kasihanilah aku!” (Markus 10:47). Bartimeus terus berteriak. Namun
karena dia dianggap terlalu rendah sebagai seorang buta, orang-orang
menghalangi dan melarang dia untuk bertemu Yesus. Banyak orang menegornya
supaya ia diam. Kasihan benar Bartimeus. Tapi untunglah ia bukan tipe orang
yang gampang putus asa. Ia terus berteriak dan lebih mengencangkan suaranya. Ia
sadar bahwa itu kesempatan baginya.
Ternyata teriakannya itu menggetarkan dan menggerakkan
Yesus untuk bereaksi. Tanya Yesus “Apa yang kaukehendaki supaya Aku perbuat
bagimu?” Jawab orang buta itu:
“Rabuni, supaya aku dapat melihat!” (ay 51). Bisa saja ia meminta
kekayaan, meminta pekerjaan dan sebagainya selain matanya dicelikan, tapi
Bartimeus tahu bahwa sumber masalahnya selama ini adalah ketidakmampuannya
untuk melihat. Jika ia bisa melihat, ia tidak perlu jadi pengemis lagi dan bisa
bekerja untuk hidup. Ia tahu betul akan hal itu, dan ia pun hanya meminta satu
: supaya aku dapat melihat.
Apa yang sesungguhnya menyembuhkan Bartimeus? Ia
memiliki IMAN. Imannyalah yang menggerakkan Tuhan yang kemudian
menyelamatkannya. Dia tidak tergantung dan terpengaruh kepada orang
disekitarnya yang menghalangi dia. Dia tidak mendengar apa kata orang. Ia tahu
imannya tidaklah terletak pada pendapat manusia lainnya, atau tergantung pada situasi yang ia hadapi, tetapi
semata-mata merupakan koneksi antara dirinya dan Tuhan. Orang percaya berseru
dan Tuhan mendengar, lalu Tuhan menyelamatkan dia dari segala kesesakannya (bc.
Mazmur 34:7).
Jangan pernah menyerah. Sadarilah bahwa apapun yang
sudah dianggap buntu oleh dunia ini, atau ketika kita dianggap tidak cukup
penting oleh dunia ini untuk memperoleh apa-apa, kita punya Tuhan yang tidak
akan terbatas oleh kebuntuan separah apapun, dan Dia akan dengan senang hati
mengulurkan tanganNya, karena Dia sungguh mengasihi kita. Asal kita beriman
kepadaNya, apa saja yang kita minta kita akan menerimanya (Mat.21:22). Ketika kita menginginkan sesuatu, ketika kita dalam
pergumulan, ketika kita sakit, berdoalah sampai sesuatu terjadi atau yang
sering disingkat dengan push (Pray Until Something Happens). Amin!.
~ZS~
Label:
Almanak,
Artikel,
HKBP,
Renungan,
Warta Minggu
Selasa, 20 Oktober 2015
Database HKBP Jatisampurna Oktober 2015
Sampai saat ini Gereja kita masih tetap meng-update database jemaat. Tahap pertama sudah selesai yaitu memindahkan secara manual dabase lama (acces) ke Database baru dari kantor pusat HKBP yang dikembangkan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) HKBP. Selanjutnya formulir isian yang ada yang perlu dilengkapi sudah disalurkan kepada sintua wijk masing-masing untuk dibagikan kepada jemaat. Formulir tersebut diharapkan kembali ke gereja supaya di update.
Berikut statistik jemaat HKBP Jatisampurna per-Oktober 2015 berdasarkan KK, Kategorial dan Usia :
Gbr.1 Statistik Berdasarkan KK Per-wijk
Gbr.2 Statistik Berdasarkan Kelompok Usia
Gbr.3 Statistik Berdasarkan Kategorial
Yang belum dilengkapi pada database gereja kita adalah statistik berdasarkan tingkat pendidikan, profesi, golongan darah dll. Data tersebut belum diupdate karena masih menunggu pengembalian formulir terbaru dari jemaat.
Database sementara yang telah diselesaikan menunjukkan data perkembangan
jemaat cukup significant. Dari database inilah seharusnya menjadi acuan
program gereja HKBP Jatisampurna ke depan (Tahun 2016). Jumlah kepala
keluarga hampir mencapai seribu KK, tepatnya 982 KK atau 4001 jiwa.
Lihatlah statistik di atas! Betapa besar sebenarnya potensi jemaat kita yang perlu dikembangkan. Secara kategorial dapat kita lihat bahwa gereja kita sangat perlu memperhatikan Sekolah Minggu yang jumlahnya 840 orang. Remaja 375 orang dan Naposo 912 orang. Kekuatannya adalah jemaat produktif berusia 31-60 tahun sebanyak 1831 orang yang kalau ikut diberdayakan bisa mengembangkan pelayanan kepada anak-anak kita Sekolah Minggu, Remaja dan Pemuda (Koinonia) juga pelayanan Diakonia dan Marturia.
ZS-Admin
Label:
DatabaseJemaat,
Gereja,
HKBP,
Jatisampurna
Jumat, 16 Oktober 2015
Warta Minggu 181015
DAFTAR SUMBANGAN UNTUK
RENOVASI DAN PEMASANGAN AC GEREJA HKBP JATISAMPURNA
PERIODE : JUMAT 9 OKTOBER 2015 - KAMIS 15 OKTOBER 2015
Label:
Gereja,
HKBP,
Jatisampurna,
Pembangunan,
Warta Minggu
Israel Dipulihkan
Yeremia 8 : 4 - 7
Allah
kita adalah Allah yang setia dan tak pernah ingkar janji, apa saja yang
difirmankanNya akan terjadi. Walau umatNya berpaling, Dia tetap setia menuntun,
memelihara dan menjaganya. Allah dengan cukup sabar menantikan perubahan dari
umatNya untuk mau mendekatkan diri padaNya, berpaling dari kejahatannya,
percaya kembali kepada Allah dan menuruti seluruh perintahNya. Keadaan bangsa
Israel yang sangat mendukakan hati Tuhan, sehingga harus dikatakanNya melalui
Jeremia, ‘seruan pertobatan’,
agar mereka kembali dari jalannya yang sesat, untuk dipulihkan Allah. Tuntutan
Allah adalah perobahan sikap manusia dari pola hidup bersandar pada pemikirannya
sendiri kepada kehidupan yang mengandalkan Tuhan dalam hidupnya.
Maka
Allah mengatakan : “Apabila orang jatuh, masakan ia tidak bangun kembali?
Apabila orang berpaling masakan ia tak kembali?” Kejahatan yang dilakukan
Israel adalah, berpegang pada tipu dan tidak berkata dengan jujur, ini adalah
sikap penolakan terhadap firman Allah (bnd 9:13, 14, mereka meninggalkan
taurat-Ku yang telah kuserahkan kepada mereka, tidak mendengarkan suara-Ku dan
tidak mengikutinya, melainkan mengikuti kedegilan hatinya dan mengikuti para
Baal.). Allah selalu memperhatikan perbuatan umatNya, tidak ada yang
tersembunyi dari hadapanNya itu sebabnya dikatakan dalam ayat 6, ‘Aku telah
memperhatikan dan mendengarkan’.
Marilah
kita meninggalkan segala kejahatan kita dan berpaling kepada Allah, supaya yang
jatuh, bangun dan yang berpaling kembali. Berikanlah dirimu untuk
dipulihkanNya, jangan sesat, Allah tidak mau dipermainkan. Burung ranggung di udara
mengetahui musimnya, burung tekukur, burung layang-layang dan burung bangau
berpegang pada waktu kembalinya, maka seharusnya kita sebagai mahluk ciptaan
yang diberi akal budi lebih bijaksana untuk mengenali keadaan hidup kita.
Jangan bersandar pada pengertianmu sendiri, seperti Yakobus dan Yohanes yang
meminta kepaya Yesus tempat dalam kemuliaan-Nya (Markus 10:37). Bukan kita yang
mengatur Tuhan tetapi Tuhanlah yang mengatur hidup kita. Yesus saja yang sudah
Allah yang menjadi manusia tidak bertindak atas kemauanNya sendiri, tetapi
menuruti kehendak Bapa-Nya. Bahkan Ia memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi
banyak orang sebagai bukti kepatuhanNya kepada kehendak Bapa yang disurga.
Berilah dirimu untuk dipulihkan oleh kuasa darah-Nya, supaya oleh
bilur-bilur-Nya kita sembuh dari segala penderitaan hidup yang kita alami.
Darah-Nya amat kuasa, pulihkan hidup kita. Amin
Christa Barita Siahaan
Kamis, 15 Oktober 2015
KEBAKTIAN PARTANGIANGAN WIJK
I. Panggilan untuk
beribadah
L : Salam sejahtera bagi kita semua.
Terpujilah Tuhan
Yesus Kristus, Raja di atas segala raja atas kesetianNya memelihara hidup kita sampai pada saat ini. Dia setia memberikan anugerahNya yang melimpah, setiap hari sepanjang hidup kita. Biarlah segala yang bernafas
memuji dan memuliakan Nama Tuhan Semesta alam.
Pada sore hari ini
kita berkumpul di rumah keluarga yang kita kasihi Bapak T.A Harianja dan Ibu br Siregar untuk mengadakan
Partangiangan Wijk Tujuh dan sekaligus merayakan Syukuran Ulang Tahun Amang T.A.
Harianja yang ke-40. Kiranya Tuhan memberkati acara kita ini dari awal hingga
akhir dan menjadi kemuliaan bagi NamaNya.
Sebelum memulai
ibadah ini marilah kita berdoa di dalam hati sejenak! (… doa
pribadi…)
II. Ibadah
01. Bernyanyi dari KJ No. 457 : 1-2 YA TUHAN, TIAP JAM
1. Ya Tuhan, tiap jam ‘ku memerlukanMu,
Engkaulah yang memb’ri sejahtera penuh.
Setiap jam, ya Tuhan, Dikau kuperlukan;
‘ku datang, Jurus’lamat, berkatilah!
1. Ya Tuhan, tiap jam ‘ku memerlukanMu,
Engkaulah yang memb’ri sejahtera penuh.
Setiap jam, ya Tuhan, Dikau kuperlukan;
‘ku datang, Jurus’lamat, berkatilah!
2. Ya Tuhan, tiap jam dampingi hambaMu;
jikalau Kau dekat, enyah penggodaku.
Setiap jam, ya Tuhan, Dikau kuperlukan;
‘ku datang, Jurus’lamat, berkatilah!
jikalau Kau dekat, enyah penggodaku.
Setiap jam, ya Tuhan, Dikau kuperlukan;
‘ku datang, Jurus’lamat, berkatilah!
02. Votum-Introitus-Doa
L : Dalam
nama Allah Bapa dan nama AnakNya, Tuhan
Yesus Kristus, dan nama Roh Kudus yang menciptakan langit dan bumi.
J : Amin
L : Permulaan hikmat adalah takut akan Tuhan, semua yang
melakukannya berakal budi yang baik. Puji-pujian kepadaNya tetap untuk
selama-lamanya. (Maz.111:10) Haleluya!
Marilah kita berdoa : Ya Tuhan Allah Bapa kami yang di surga!
Kami mohon kepadaMu : Berilah RohMu yang Kudus ke dalam hati kami dan biarlah
kasih dan kebenaran yang dikerjakan oleh AnakMu Yesus, Tuhan kami, tinggal
tetap di dalam hati kami. Bimbinglah kami pada masa pencobaan. Kuatkanlah kami
melakukan kehendakMu dan agar kami selalu bergembira mengharap pertolonganMu di
dalam Yesus Kristus, Tuhan kami. Amin! (Agenda D.XIII.50)
03.
Bernyanyi dari KJ No. 392 ‘KU BERBAHAGIA
1. “Ku berbahagia, yakin teguh: Yesus abadi
kepunyaanku! Aku warisNya, ‘ku ditebus,
ciptaan baru Rohulkudus.
Aku bernyanyi bahagia memuji Yesus selamanya.
Aku bernyanyi bahagia memuji Yesus selamanya.
1. “Ku berbahagia, yakin teguh: Yesus abadi
kepunyaanku! Aku warisNya, ‘ku ditebus,
ciptaan baru Rohulkudus.
Aku bernyanyi bahagia memuji Yesus selamanya.
Aku bernyanyi bahagia memuji Yesus selamanya.
3. Aku serahkan diri penuh,
dalam Tuhanku
hatiku teduh. Sambil menyongsaong kembaliNya,‘ku diliputi anugerah.
Aku bernyanyi bahagia memuji Yesus selamanya. Aku bernyanyi bahagia memuji Yesus selamanya.
hatiku teduh. Sambil menyongsaong kembaliNya,‘ku diliputi anugerah.
Aku bernyanyi bahagia memuji Yesus selamanya. Aku bernyanyi bahagia memuji Yesus selamanya.
04. Pembacaan Firman Tuhan Yeremia 8 : 4 – 7 (Liturgis)
05. Koor NHKBP Jatisampurna
06. Bernyanyi “Kusiapkan Hatiku Tuhan”
Kusiapkan hatiku Tuhan. Tuk dengar
firmanMu, saat ini. Kusujud menyembahMu Tuhan masuk hadiratMu, saat ini.
Curahkan urapanMu Tuhan bagi jemaatMu, saat ini. Kusiapkan hatiku Tuhan tuk
dengar firmanMu. FirmanMu Tuhan tiada berubah, dahulu sekarang selama-lamanya
tiada berubah. FirmanMu Tuhan Penolong hidupku. Kusiapkan hatiku Tuhan tuk
dengar firmanMu.
07. Khotbah Markus
10 : 35 – 45
08. Bernyanyi KJ No. 363 BAGI YESUS
KUSERAHKAN
1. Bagi Yesus kuserahkan hidupku seluruhnya; hati dan
perbuatanku, pun waktuku milikNya. Bagi Yesus semuanya,
pun waktuku milikNya. Bagi Yesus semuanya, pun
waktuku milikNya.
1. Bagi Yesus kuserahkan hidupku seluruhnya; hati dan
perbuatanku, pun waktuku milikNya. Bagi Yesus semuanya,
pun waktuku milikNya. Bagi Yesus semuanya, pun
waktuku milikNya.
2. Tanganku kerja bagiNya,
kakiku mengikutNya; matakumemandang Yesus; yang kupuji Dialah! Bagi Yesus
semuanya, yang kupuji Dialah! Bagi Yesus semuanya, yang kupuji Dialah!
9. Kesaksian dari Keluarga (Khusus yang berulang
tahun)
10. Doa syafaat
11. Bernyanyi KJ No. 376 IKUT DIKAU SAJA, TUHAN (Persembahan)
1. Ikut dikau saja, Tuhan, jalan damai bagiku;
Aku s’lamat dan sentosa hanya oleh darahMu
Aku ingin ikut Dikau dan mengabdi padaMu:
Dalam Dikau, Jurus’lamat, ‘ku bahagia penuh!
1. Ikut dikau saja, Tuhan, jalan damai bagiku;
Aku s’lamat dan sentosa hanya oleh darahMu
Aku ingin ikut Dikau dan mengabdi padaMu:
Dalam Dikau, Jurus’lamat, ‘ku bahagia penuh!
2. Ikut Dikau di sengsara,
kar’na janjiMu teguh:
atas kuasa kegelapan ‘ku menang bersamaMu.
Aku ingin ikut Dikau dan mengabdi padaMu:
Dalam Dikau, Jurus’lamat, ‘ku bahagia penuh!
atas kuasa kegelapan ‘ku menang bersamaMu.
Aku ingin ikut Dikau dan mengabdi padaMu:
Dalam Dikau, Jurus’lamat, ‘ku bahagia penuh!
3. Ikut dan menyangkal diri,
aku buang yang fana,
hanya turut kehendakMu dan padaMu berserah.
Aku ingin ikut Dikau dan mengabdi padaMu:
Dalam Dikau, Jurus’lamat, ‘ku bahagia penuh!
hanya turut kehendakMu dan padaMu berserah.
Aku ingin ikut Dikau dan mengabdi padaMu:
Dalam Dikau, Jurus’lamat, ‘ku bahagia penuh!
4. Ikut dalam kesucian,
lahir, batin yang bersih;
aku rindu mengikuti suri yang Engkau beri.
Aku ingin ikut Dikau dan mengabdi padaMu:
Dalam Dikau, Jurus’lamat, ‘ku bahagia penuh!
aku rindu mengikuti suri yang Engkau beri.
Aku ingin ikut Dikau dan mengabdi padaMu:
Dalam Dikau, Jurus’lamat, ‘ku bahagia penuh!
12. Doa Penutup
Label:
HKBP,
Ibadah,
Jatisampurna,
Partangiangan
Langganan:
Postingan (Atom)