Kondisi lemah dan penderitaan yang kita alami sering
membuat kita menyerah dan putus asa. Seperti seorang pelari yang kelelahan dan
kemudian berhenti karena merasa tidak mampu lagi melanjutkan
perjuangannya. Menyerah berarti berhenti.
Berhenti berarti tidak mendapatkan apa-apa.
Bartimeus adalah seorang buta. Karena kondisinya itu
ia tidak bisa bekerja, sehingga ia terpaksa mengemis. Ia hanya mengharapkan
belas kasihan dari pemberian orang supaya dapat bertahan hidup. Keinginannya
untuk lepas dari penderitaan itu sangat kuat. Sehingga ketika ia tahu bahwa
Yesus datang ia berseru: “Yesus, Anak
Daud, kasihanilah aku!” (Markus 10:47). Bartimeus terus berteriak. Namun
karena dia dianggap terlalu rendah sebagai seorang buta, orang-orang
menghalangi dan melarang dia untuk bertemu Yesus. Banyak orang menegornya
supaya ia diam. Kasihan benar Bartimeus. Tapi untunglah ia bukan tipe orang
yang gampang putus asa. Ia terus berteriak dan lebih mengencangkan suaranya. Ia
sadar bahwa itu kesempatan baginya.
Ternyata teriakannya itu menggetarkan dan menggerakkan
Yesus untuk bereaksi. Tanya Yesus “Apa yang kaukehendaki supaya Aku perbuat
bagimu?” Jawab orang buta itu:
“Rabuni, supaya aku dapat melihat!” (ay 51). Bisa saja ia meminta
kekayaan, meminta pekerjaan dan sebagainya selain matanya dicelikan, tapi
Bartimeus tahu bahwa sumber masalahnya selama ini adalah ketidakmampuannya
untuk melihat. Jika ia bisa melihat, ia tidak perlu jadi pengemis lagi dan bisa
bekerja untuk hidup. Ia tahu betul akan hal itu, dan ia pun hanya meminta satu
: supaya aku dapat melihat.
Apa yang sesungguhnya menyembuhkan Bartimeus? Ia
memiliki IMAN. Imannyalah yang menggerakkan Tuhan yang kemudian
menyelamatkannya. Dia tidak tergantung dan terpengaruh kepada orang
disekitarnya yang menghalangi dia. Dia tidak mendengar apa kata orang. Ia tahu
imannya tidaklah terletak pada pendapat manusia lainnya, atau tergantung pada situasi yang ia hadapi, tetapi
semata-mata merupakan koneksi antara dirinya dan Tuhan. Orang percaya berseru
dan Tuhan mendengar, lalu Tuhan menyelamatkan dia dari segala kesesakannya (bc.
Mazmur 34:7).
Jangan pernah menyerah. Sadarilah bahwa apapun yang
sudah dianggap buntu oleh dunia ini, atau ketika kita dianggap tidak cukup
penting oleh dunia ini untuk memperoleh apa-apa, kita punya Tuhan yang tidak
akan terbatas oleh kebuntuan separah apapun, dan Dia akan dengan senang hati
mengulurkan tanganNya, karena Dia sungguh mengasihi kita. Asal kita beriman
kepadaNya, apa saja yang kita minta kita akan menerimanya (Mat.21:22). Ketika kita menginginkan sesuatu, ketika kita dalam
pergumulan, ketika kita sakit, berdoalah sampai sesuatu terjadi atau yang
sering disingkat dengan push (Pray Until Something Happens). Amin!.
~ZS~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar