Kamis, 22 Oktober 2015

Jangan Pernah Menyerah

Markus 10 : 46 - 52

Kondisi lemah dan penderitaan yang kita alami sering membuat kita menyerah dan putus asa. Seperti seorang pelari yang kelelahan dan kemudian berhenti karena merasa tidak mampu lagi melanjutkan perjuangannya.   Menyerah berarti berhenti. Berhenti berarti tidak mendapatkan apa-apa.

Bartimeus adalah seorang buta. Karena kondisinya itu ia tidak bisa bekerja, sehingga ia terpaksa mengemis. Ia hanya mengharapkan belas kasihan dari pemberian orang supaya dapat bertahan hidup. Keinginannya untuk lepas dari penderitaan itu sangat kuat. Sehingga ketika ia tahu bahwa Yesus datang  ia berseru: “Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!” (Markus 10:47). Bartimeus terus berteriak. Namun karena dia dianggap terlalu rendah sebagai seorang buta, orang-orang menghalangi dan melarang dia untuk bertemu Yesus. Banyak orang menegornya supaya ia diam. Kasihan benar Bartimeus. Tapi untunglah ia bukan tipe orang yang gampang putus asa. Ia terus berteriak dan lebih mengencangkan suaranya. Ia sadar bahwa itu kesempatan baginya.

Ternyata teriakannya itu menggetarkan dan menggerakkan Yesus untuk bereaksi. Tanya Yesus “Apa yang kaukehendaki supaya Aku perbuat bagimu?” Jawab orang buta itu: “Rabuni, supaya aku dapat melihat!” (ay 51). Bisa saja ia meminta kekayaan, meminta pekerjaan dan sebagainya selain matanya dicelikan, tapi Bartimeus tahu bahwa sumber masalahnya selama ini adalah ketidakmampuannya untuk melihat. Jika ia bisa melihat, ia tidak perlu jadi pengemis lagi dan bisa bekerja untuk hidup. Ia tahu betul akan hal itu, dan ia pun hanya meminta satu : supaya aku dapat melihat.

Apa yang sesungguhnya menyembuhkan Bartimeus? Ia memiliki IMAN. Imannyalah yang menggerakkan Tuhan yang kemudian menyelamatkannya. Dia tidak tergantung dan terpengaruh kepada orang disekitarnya yang menghalangi dia. Dia tidak mendengar apa kata orang. Ia tahu imannya tidaklah terletak pada pendapat manusia lainnya, atau tergantung  pada situasi yang ia hadapi, tetapi semata-mata merupakan koneksi antara dirinya dan Tuhan. Orang percaya berseru dan Tuhan mendengar, lalu Tuhan menyelamatkan dia dari segala kesesakannya (bc. Mazmur 34:7).

Jangan pernah menyerah. Sadarilah bahwa apapun yang sudah dianggap buntu oleh dunia ini, atau ketika kita dianggap tidak cukup penting oleh dunia ini untuk memperoleh apa-apa, kita punya Tuhan yang tidak akan terbatas oleh kebuntuan separah apapun, dan Dia akan dengan senang hati mengulurkan tanganNya, karena Dia sungguh mengasihi kita. Asal kita beriman kepadaNya, apa saja yang kita minta kita akan menerimanya (Mat.21:22). Ketika kita menginginkan sesuatu, ketika kita dalam pergumulan, ketika kita sakit, berdoalah sampai sesuatu terjadi atau yang sering disingkat dengan push (Pray Until Something Happens). Amin!.   
~ZS~

Tidak ada komentar: