Yesaya 55:1-9
Saudara2, sekarang kita berada pada minggu Okuli. Apa
artinya Okuli? Kalau kita baca di acara yang kita pegang disana tertulis Okuli
memiliki arti “Mataku tetap terarah pada Tuhan”. Siapa yang mengucapkan ini,
dia adalah seorang Pemazmur, dia seorang percaya yang selalu mengandalkan
Tuhan. Sesungguhnya beginilah sikap hidup orang beriman. Meskipun banyak
mengalami penderitaan, godaan, kesulitan bahkan sekalipun kematian telah
menantinya, dia tetap mengarahkan pandangnya kepada Tuhan. Situasi hidup bisa
berubah-ubah, tetapi iman kepada Kristus tidak boleh berubah. Minggu Okuli ini
sedang mengingatkan, kemana arah hidup kita selama ini, apakah kepada harta
duniawi, kepada kenikmatan yang ditawarkan, ataukah kepada pengejaran usaha
yang sia-sia, atau apa. Tetapi minggu ini mengingatkan kita, tetaplah
mengarahkan hidup kepada Tuhan. Apa artinya mengarahkan hidup pada Tuhan?
Seluruh harapan, cita-cita dan doa kita harus selalu tertuju pada Tuhan,
sukacita dan kebahagiaan kita juga harus selalu berkenan di hadapan Tuhan,
bahkan tidak itu saja di saat beban hidup menimpa, pergumulan datang
menghadang, cobaan datang menerpa, dukacita silih berganti dengan penderitaan,
dalam situasi itupun arah hidup kita haruslah tetap kepada Kristus, sebab hanya
dari Dia sajalah kita mendapatkan pertolongan pertama dan untuk selamanya
Carilah TUHAN selama Ia berkenan ditemui;
berserulah kepada-Nya selama Ia dekat!"
(Yesaya 55:6).
Renungan
kita hari ini mengingatkan kita agar tidak menyia-nyiakan waktu.
Kesempatan yang ada mari kita gunakan untuk terus menerus mencari Tuhan.
Mencari Tuhan adalah sebuah keputusan penting bagi orang percaya, terlebih saat
kita berada dalam situasi-situasi yang sulit. Ketika jalan yang kita
tempuh terbentur tembok yang tebal alias jalan buntu, sedangkan berbagai upaya
telah kita lakukan dan kesemuanya berujung kepada kegagalan, tiada jalan lain
selain kita harus datang kepada Tuhan dan mencari wajahNya. Mencari Tuhan
berarti menyadari akan keterbatasan dan ketidakberdayaan kita, lalu dengan
penuh kerendahan hati mencariNya. Mencari Tuhan juga berarti Berharap dan Mengandalkan
Dia saja.
Mengapa kita harus mencari Tuhan? Karena Dia adalah sumber pertolongan
sejati. Sementara segala hal yang ada di dunia ini tak bisa memberikan
jawaban dan jaminan yang pasti bagi kita. Karena itu jangan sekali-kali
kita menggantungkan harapan pada uang, kekayaan, jabatan, pengalaman,
kepintaran atau kemampuan, semuanya adalah sia-sia. Gantungkan harapan
sepenuhnya kepada Tuhan sebab Dia selalu punya jalan ajaib untuk menolong
kita. Dia tidak pernah kehabisan cara melepaskan kita dari berbagai
masalah. "Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah
tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu."
(Yesaya 55:9). Apa yang didapatkan bila bersungguh hati mencari
Tuhan? "...kamu yang mencari Allah, biarlah hatimu hidup
kembali!" (Yesaya 55:9). Sendengkanlah telingamu dan
datanglah kepada-Ku; dengarkanlah, w maka
kamu akan hidup! x Aku
hendak mengikat perjanjian y abadi
dengan kamu, menurut kasih setia z yang
teguh yang Kujanjikan kepada Daud (Yesaya 55:3). Sendengkan
artinya mendengar dan memperhatikan baik-baik. Dalam beribadah hati kita hrs
terpusat pd Firman Tuhan. Mendengar, memperhatikan dan melakukannya dlm
kehidupan sehari2. Niscaya kita hidup dan diberkati jasmani dan rohani
Juga melalui nabi Amos Tuhan mengingatkan bangsa Israel agar mereka mencari
Dia, "Carilah Aku, maka kamu akan hidup!"
(Amos 5:4, 6a).
Perjalanan
hidup bangsa Israel hendaknya menjadi pelajaran berharga bagi kita yang hidup
di zaman sekarang ini. Ketika mereka mencari Tuhan dengan sungguh-sungguh
ada keamanan, perlindungan dan kemenangan. Namun, ketika mereka
meninggalkan Tuhan, berkompromi dengan dosa dan mencari pertolongan kepada ilah
lain, kekalahan demi kekalahan harus mereka alami.
"Orang yang mengenal nama-Mu percaya kepada-Mu, sebab tidak
Kautinggalkan orang yang mencari Engkau, ya Tuhan."
--- St.KHS ---