Kamis, 04 Februari 2016

Hidup Dalam Kemuliaan Allah



 2 korintus 3:12-4:2
 


Teks yang kita bahas adalah tentang bagaimana Rasul Paulus hendak meluruskan hati orang Israel yang sangat mengagungkan Musa, sebab muka Musa pernah bersinar memancarkan sinar kemuliaan Allah. Seakan-akan apa yang telah terjadi kepada Musa adalah kebenaran mutlak yang tidak dapat di ganggu gugat dan abadi. Karena itu Paulus hendak meluruskan pemahaman mereka; bahwa cahaya yang ada pada wajah Musa adalah sementara, tidak kekal. Karena itu Musa menyelubungi mukanya supaya mata orang-orang Israel jangan melihat hilangnya cahaya yang sementara itu (ayat. 13). Pikiran bangsa Israel telah tumpul, sebab pengertian mereka telah terselubung, sehingga setiap kali mereka membaca perjanjian lama khususnya kitab Musa mereka hanya mengagungkan tokoh Musa dan tidak menerima Yesus yang telah menyingkapkan selubung tersebut.
Israel beriman berhenti pada tokoh, bukan bertemu dengan Allah yang Roh maka cara pandang mereka sangat sempit dan duniawi. Hal rohani itu hanya menyentuh pada penampilannya saja. Mereka taat beribadah, namun ibadanya tidak nyata di dalam sikap hidupnya. Orang-orang  yang menerima Tuhan adalah Roh, percaya dimana ada Roh Allah, disana ada kemerdekaan (ayat. 17). Perbuatan baik bukan supaya…… demi tujuan, tetapi perbuatan baik karena telah di merdekakan Tuhan. Dimerdekakan di dalam Yesus (Galatia 5:1); di merdekakan dari hukuman dan perbudakan dosa (Roma 6:6,14), di merdekakan dari kuasa Iblis (Kis. 26:18). Berbuat baik bukan supaya di lihat orang tetapi karena itulah tampilan aslinya, hidup yang telah menerima kemerdekaan oleh Kristus. Kalau Tuhan adalah Roh, Dia ada di mana-mana; jika orang menyadarinya maka orang akan hidup benar.
Paulus mengajarkan bahwa orang yang telah di merdekakan hidupnya mencerminkan kemuliaan Tuhan yang dapat di lihat semua orang dan nyata di semua tempat bukan kepura-puraan. Paulus memberitakan di dalam Tuhan kita diubah menjadi serupa dengan gambarNya dalam kemuliaanNya yang semakin besar (ayat 18). Kepada orang yang percaya gambar Tuhan yang penuh kasih dan mulia itu sudah dikenakanNya. Itulah yang membuat orang percaya mulia, hidup dalam kebenaran dan cinta kasih, jauh dari segala pelanggaran dan dosa. Karena itu bagi orang percaya tidak ada yang mustahil, jika ia tampil dengan kemuliaan Tuhan dalam segala situasi ia sanggup melawan dosa, mengendalikan diri dan menciptakan suasana damai sejahtera. Coba ingat-ingat bentuk wajah anda terakhir bercermin, kira-kira adakah mencerminkan kemuliaan Tuhan? Coba ingat ingat ketika anda marah, kecewa, sedih, sakit, adakah wajah anda mencerminkan kemuliaan Tuhan?
Orang yangtelah dipenuhi kemuliaan Allah akan hidup seperti kesaksian Paulus yang berkata; “Kami menolak segala perbuatan yang tersembunyi yang memalukan; kami tidak berlaku licik dan tidak memalsukan Firman Allah. Sebaliknya kami menyatakan kebenaran dan dengan demikian kami menyerahkan diri kami untuk dipertimbangkan oleh semua orang di hadapan Allah” (4:2). Kebenaran kekristenan itu harus lulus uji. Ketia ia sendiri, tetap dalam kebenaran, isi hatinya yang tidak dapat di selami orang lain penuh dengan kebenaran. Tidak berlaku licik atau berbuat baik demi kepentingan pribadi. Dari segala sisi hidup orang yang benar-benar mengerjakan kemuliaan Tuhan. Hidup dalam kemuliaan Tuhan akan mendatangkan kebahagiaan, bukan penderitaan. Orang-orang yang hidup dalam kebohongan kemulian Tuhan hidupnya diliputi ketakutan dan menderita sebab semua dusta akan terungkap pada saatnya. Karena itu ingatlah !“JANGAN ADA DUSTA DIANTARA KITA!” Tapi mari nyatakan kemuliaan Tuhan di dalam segala kehidupan kita.  Amin.  ---djs---

Tidak ada komentar: