Filipi 3: 17 - 4:1
Rasul Paulus menekankan agar
jemaat Filipi dapat hidup bersatu dan berperilaku seperti Kristus di dalam
segala hal. Karena Paulus melihat banyak orang percaya hidup sebagai seteru
salib Kristus karena mereka hanya mencari keuntungan yang menyenangkan dirinya
sendiri. Tindakan tersebut berlawanan dengan Kristus yang rela menderita bagi
orang lain. Mereka hanya terfokus untuk mengejar pada apa yang tampak yang
dapat membanggakan diri sendiri dan duniawi. Paulus sendiri telah menjadi
teladan didalam perjuangannya untuk mendapatkan hadiah yaitu panggilan sorgawi.
Paulus berusaha untuk mengejarnya dengan cara melupakan apa yang telah
dibelakangnya dan mengarahkan diri kepada apa yang dihadapannya.
Menjadi Teladan bagi semua orang.
Mari kita simak dulu cerita ini. Seorang ibu membawa anaknya mendatangi Mahatma
Gandhi. Ibu ini bercerita bahwa anaknya suka sekali makan permen. Untuk itu,
dia minta bantuan Bapak bangsa India ini supaya menasihati anak ini agar
menghentikan kebiasaannya yang buruk itu. “Tunggulah dua minggu lagi. Datanglah
ke sini lagi sambil membawa anak ibu," pinta Gandhi. Ibu ini heran,
mengapa harus menunggu dua minggu lagi. Bukankah Gandhi bisa saja langsung
memberi nasihat? Meski heran, ibu ini menuruti saja. Dua minggu kemudian, ibu
dan anaknya datang. Gandhi langsung menasihati anak itu. Sang ibu mengucapkan
terimakasih. Sebelum pamit, ibu itu masih penasaran mengapa dia harus menunggu
dua minggu. "Selama dua minggu ini, saya berusaha menghilangkan kebiasaan
buruk saya. Soalnya, saya juga gemar makan permen," jawab Gandhi.
Menjadi teladan itu memang susah. Sebab perbuatan,
kelakuan dan sifat kita layak ditiru atau baik untuk di contoh. Seorang
pemimpin lebih dihormati kalau dia bisa menjadi teladan. Dalam kehidupan
keseharian kita, jangan dilupakan juga bahwa kita sendirilah yang menjadi model
itu … Bila kita sudah menjadi orang tua, maka kehidupan kita akan menjadi model
yang paling pertama di lihat oleh anak-anak.
Tetapi apa jadinya bila kita menjadikan teladan /
model dalam kehidupan kita itu adalah yang seperti yang dikatakan oleh Paulus
dalam ayat 18-19? Bencana! Biasanya meniru kejahatan itu dua kali lebih mudah
dari berbuat baik. Teladan buruk itu seteru Yasus , pikirannya hanya tertuju kepada perut atau
kebutuhan jasmani saja. Bahkan secara terang-tarangan mereka tidak lagi merasa
malu dengan perbuatannya yang jahat. Memberikan teladan yang buruk kepada orang
banyak melalui media televisi misalnya seperti yang terjadi di Negara ini.
Orang baik dan jujur malah berusaha untuk disingkirkan.
Sebab itu, seperti yang dikatakan dalam Amsal 13:20
, bergaul dengan orang bijak, menjadi bijak, sebaliknya berteman dengan orang
bebal menjadi malang. Kita perlu bijaksana dalam menjalani hidup ini.
Hendaklah hidup kita menjadi terang dan garam juga membuat suatu
perubahan yang baik bagi orang
lain. Paulus menyampaikan teladan yang baik, begitu juga kita harus menjadi
teladan baik dalam perkataan maupun perbuatan. --zs--
Tidak ada komentar:
Posting Komentar