Kamis, 18 Februari 2016

Teladan Bagi Semua Orang

Filipi 3: 17 - 4:1

Rasul Paulus menekankan agar jemaat Filipi dapat hidup bersatu dan berperilaku seperti Kristus di dalam segala hal. Karena Paulus melihat banyak orang percaya hidup sebagai seteru salib Kristus karena mereka hanya mencari keuntungan yang menyenangkan dirinya sendiri. Tindakan tersebut berlawanan dengan Kristus yang rela menderita bagi orang lain. Mereka hanya terfokus untuk mengejar pada apa yang tampak yang dapat membanggakan diri sendiri dan duniawi. Paulus sendiri telah menjadi teladan didalam perjuangannya untuk mendapatkan hadiah yaitu panggilan sorgawi. Paulus berusaha untuk mengejarnya dengan cara melupakan apa yang telah dibelakangnya dan mengarahkan diri kepada apa yang dihadapannya.

Menjadi Teladan bagi semua orang. Mari kita simak dulu cerita ini. Seorang ibu membawa anaknya mendatangi Mahatma Gandhi. Ibu ini bercerita bahwa anaknya suka sekali makan permen. Untuk itu, dia minta bantuan Bapak bangsa India ini supaya menasihati anak ini agar menghentikan kebiasaannya yang buruk itu. “Tunggulah dua minggu lagi. Datanglah ke sini lagi sambil membawa anak ibu," pinta Gandhi. Ibu ini heran, mengapa harus menunggu dua minggu lagi. Bukankah Gandhi bisa saja langsung memberi nasihat? Meski heran, ibu ini menuruti saja. Dua minggu kemudian, ibu dan anaknya datang. Gandhi langsung menasihati anak itu. Sang ibu mengucapkan terimakasih. Sebelum pamit, ibu itu masih penasaran mengapa dia harus menunggu dua minggu. "Selama dua minggu ini, saya berusaha menghilangkan kebiasaan buruk saya. Soalnya, saya juga gemar makan permen," jawab Gandhi.

Menjadi teladan itu memang susah. Sebab perbuatan, kelakuan dan sifat kita layak ditiru atau baik untuk di contoh. Seorang pemimpin lebih dihormati kalau dia bisa menjadi teladan. Dalam kehidupan keseharian kita, jangan dilupakan juga bahwa kita sendirilah yang menjadi model itu … Bila kita sudah menjadi orang tua, maka kehidupan kita akan menjadi model yang paling pertama di lihat oleh anak-anak.

Tetapi apa jadinya bila kita menjadikan teladan / model dalam kehidupan kita itu adalah yang seperti yang dikatakan oleh Paulus dalam ayat 18-19? Bencana! Biasanya meniru kejahatan itu dua kali lebih mudah dari berbuat baik. Teladan buruk itu seteru Yasus , pikirannya hanya tertuju kepada perut atau kebutuhan jasmani saja. Bahkan secara terang-tarangan mereka tidak lagi merasa malu dengan perbuatannya yang jahat. Memberikan teladan yang buruk kepada orang banyak melalui media televisi misalnya seperti yang terjadi di Negara ini. Orang baik dan jujur malah berusaha untuk disingkirkan.

Sebab itu, seperti yang dikatakan dalam Amsal 13:20 , bergaul dengan orang bijak, menjadi bijak, sebaliknya berteman dengan orang bebal menjadi  malang. Kita perlu bijaksana dalam menjalani hidup ini. Hendaklah hidup kita menjadi terang dan garam juga  membuat suatu perubahan yang baik bagi orang lain. Paulus menyampaikan teladan yang baik, begitu juga kita harus menjadi teladan baik dalam perkataan maupun perbuatan.                                --zs--


Tidak ada komentar: